Selasa, 28 Desember 2010

Holiday @Umang Island

Okey, dipenghujung akhir tahun saya diberikan kesempatan mengikuti sebuah rencana kegiatan yaitu liburan @ Umang Island. Yuhuuu, Umang yang katanya bagus banget buat liburan apalagi honeymoon. Hihihi..
Yup, kesempatan ini datang ngedadak, sesungguhnya saya sedang tidak ingin berpergian akan tetapi orang tua saya mengingikan saya untuk tetap ikut. Keikutsertaan saya menyebabkan saya harus bolos dari tempat magang. Hhe, maaf yaaa.. :P

Perjalanan dimulai dari Bandung pada pukul 06.30 WIB melalui tiga kali perhentian serta sempat melalui jalan ambles kemudian sampai di pulau Umang pada pukul 19.45. fyuhh perjalanan yang melelahkann. Datang di malam hari menyebabkan pemandangan menuju pulau Umang dengan menggunakan speed boat terlihat samar, karena penerangan di sekitar dermagakurang pencahayaan. Selama perjalanan menggunakan speed boat ibu saya mencengkram lengan saya dengan erat, yaa ibu saya termasuk orang yang takut berhadapan dengan air yang melimpah.. hhe,

Gaya khas pulau Umang telah tampak dari desain bangunannya yang menyerupai Umang. Okeyyy sampai di pulau Umang langsung menuju ruang makan, menu makan malam kemudian pembagian kamar.. dannnnnn saya dan keluarga saya mendapati cottage yang paling ujung, tinggal jalan 4-5 meter udah laut aja. Hahaha..

Ternyata perjalanan panjang yang ditempuh mengakibatkan orang2 yang tergabung dalam rombongan tidak keluar kamar lagi, tetapi saya dan ibu saya memberanikan diri untuk berjalan2 sebentar untuk mengetahui keadaan pulau tersebut. serem juga karena penerangannya kurang, begitu juga dengan kamar saya tempati. Sempat telepon room service untuk meminta menyalakan dua buah lampu di bagian depan dan mematikan ac yang sulit dmatikan ternyata tak muncul juga. Mmmmm… 

Sunrise, hadir ternyata tidak lebih awal dari bangunnya saya, sengaja pasang alarm tapi sunrice baru muncul menjelang pukul 06.00. hehehe.. dan kegiatan hari ini adalah menyebrang pulau yaitu Oar Island untuk maen banana boat dan snorkeling. Asyeeekkk.. seruuu, walaupun kulit saya agak menghitam X)

Abis makan siang ada hidangan penutup yaitu makan duren berjamaah. Hahaha.. ada dua keranjang berukuran besar yang siap dinikmati bersama2, inilah lokakarya ala kita. ;) dan setelahnya para bapak2 bersiap untuk pergi memancing…
Di malam hari kegiatan saya, ayah dan salah satu rombongan menyempatkan memainkan bola sodok alias billiard. Hehehe.. kesempatan belajar dari sang ayah :D okey tampaknya malam mulai meninggi, mari beristirahat dan tidurr karna keesokan harinya sudah harus bersiap untuk meninggalkan pulau Umang..

Ya, keseluruhan kesan yang saya rasakan ketika di pulau Umang:

-  Pelayanannya ramah, karena mereka sering menyapa pengunjung yang datang maupun jika berpapasan di area pulau.
-  Menu yang disajikan berfariasi dan menggugah selera, apalagi menu pada hari terakhir sangat cocok untuk lidah saya, enakkkk :D.. Sayang selama disana gak ngerasain makan malem dipinggir pantai, padahal view dan tempatnya enak banget.
- Pantainya bagus dan pasirnya putih, dipesisir pantai banyak terdapat kerang-kerang yang menyebabkan harus berhati-hati apabila jalan tanpa menggunakan alas kaki.
-  Agak membosankan, karena antar rombongan agak kurang akrab sehingga terkesan membuat acara masing2, agak sedih juga karena saya ingin sekali berpergian dengan teman terdekat karena itu akan lebih menyenangkan & mengesankan.
 -   Masalah kebersihan menurut saya kurang, karena saya mendapati cottage yang paling ujung dan saya mendapati sampah2 , organik juga non-organik yang berserakan menuju cottage yang saya tempati. Dan baru dibersikan ketika rombongan akan pulang. 
-   Souvenir yang disediakan gallery kurang bervariasi, sayang disana hanya ada satu gallery saja jadi mengalami kebingungan ketika mau membeli buah tangan.
dari kejauhannninilah dia Umang Island
gak boleh bw karang dan kerang lohhh..

salah satu cotage..

mari renangggg

mencari umang, dan ketemuuuu.. horeee horee


makan duren berjamaah

apakah ini teripangg???

perjalanan pulang :)
 Jika anda suka berpetualang silakan kunjungi pulau ini, hanya anda harus bersiap lamanya perjalanan. Selamat berpetualang, have a nice holiday! :)
·         
      
· 

Minggu, 12 Desember 2010

Puncak Pita Merah Kami

Then finally yesterday, December 11th 2010 we’ve reach this gratefull moment.
Congratulations to all the winner and participants of PITA MERAH KAMI photostory contest. We are really appreciate your creativity. 

Pita Merah Kami telah mencapai titik klimaks, pada Tanggal 11 Desember 2010 pada pukul 10.30 WIB acara resmi dibuka oleh Rizky Dwianda sebagai MC kemudian sambutan dari ketua pelaksana serta Bapak Darmawan selaku PK III yang menyampaikan sepatah duapatah kata di awal acara.

Masuk ke acara pertama yaitu pemutaran video sharing dari pengidap AIDS dilanjutkan dengan talk show “STOP Diskriminasi ODHA” bersama Pa Landry (KPA), Mbak Kissy dan Aga dari Yayasan Rumah Cemara dengan moderator Tri Irwanda. Perjalanan talk show ini relatif singkat, beberapa intisarinya adalah jumlah dari pengidap AIDS setiap tahunnya meningkat, mengapa demikian karena setiap tahunnya jumlah pengidap di kumulatifkan sehingga selalu ada peningkatan. Pembicara juga mengatakan bahwa diskriminasi itu memang masih terjadi, karena kurangnya pemahaman seseorang dalam penyebaran HIV-AIDS. HIV-AIDS tidak dapat menular dari penggunaan alat makan bersama, terpapar batuk atau bersin, berjabat tangan atau berpelukan. 


Pengisi acara yaitu Sarasvati tampil setelah talk show berakhir. Pada kesempatan ini Sarasvati tampil membawakan tiga lagu, yaitu Perjalanan dari Frangky S, Fighting club, dan lagu hitsnya yaitu Story of Peter, dimana lagu tersebut menceritakan teman masa kecilnya yang berasal dari dunia lain. Pengunjung yang datang tampak menampakan antusiasnya terlebih ketika Risa sang vokalis bercerita the story behind the song. Penampilan yang ciamik dengan personil minimalis mampu menyuguhkan pertunjukan yang okee.

Beranjak ke acara selanjutnya adalah Bedah Foto “How To Make A Good Photostory” dengan pembicara yaitu juri dari lomba foto cerita yaitu Dudi Sugandi (Jurnalis & Redaktur Foto Pikiran Rakyat), Galih Sedayu (fotografer dan pegiat foto)serta Sekar Wulansari dan dimoderatori kembali oleh Tri Irwanda dari KPA Provinsi Jabar. Sayangnya salah satu pembicara yaitu Sekar Wulansari dari yayasan STIGMA berhalangan untuk hadir pada sesi bedah foto. Sesi ini mengulas mengenai apa itu photostory serta membahas teknik pengambilan foto.

Tiba saat pengumuman tiga karya terbaik, and the winner is Muhammad Fadlah, Mikko Maselda & Ajie Wikana. Yup, dalam acara ini dewan juri telah memilih tiga karya terbaik dari 11 kontestan foto cerita dengan tema AIDS dengan berbagai pertimbangan yang dibahas pada sesi bedah foto. Yeahh selamat, selamat telah menjadi yang terbaik dan tetaplah berkarya! :D

Usai pengumuman peserta, acara dilanjutkan dengan penampilan dari  bintang tamu yang telah dinanti performanya oleh penonton yaitu Aditya Sofyan dengan membawakan delapan lagu dan salah satu diantaranya adalah Adelaide sky yang merupakan salah satu soundtrak dari film layar lebar. Wow, penampilan Aditya siang ini sangat menghibur penonton yang datang, cuaca yanag sedikit mendung menjadi pendukung dari lagu-lagu yang dibawakan, dengan suaranya yang khas sesekali Aditya Sofyan berceloteh kepada penonton “enaknya dengerin lagu ini dengan cuaca disiang ini sambil minum secangkir kopi atau teh..” wuihhh memang nikmat pastinya..

Dipenghujung acara, peserta tiga karya terbaik memberikan persembahan karyanya secara simbolis kepada Yayasan Rumah Cemara yang diwakilkan oleh Tri Irwanda. Puji syukur, penyerahan karya ini sekaligus menandakan berakhirnya juga acara Pita Merah Kami yang diselenggarakan di Prefere Café.
You’re a sign of a victory!!!! Thank’s for your appreciation. Cheers :)

    



Karya Ajie Wikana

                                                   











Karya Mikko Maselda
   




Karya Muhammah Fadlah                

Selasa, 07 Desember 2010

Saya Benci!


Hampir disetiap hari, saya melalui pasar untuk mendapati suatu tempat yang menjadi tujuan saya. Saya akan senang jika suatu ketika saya tidak perlu melewati daerah itu, yang mana harus memakan waktu lebih jika melewati pasar. Ya pasar,

saya benci,
dengan tumpukan sampah organik yang membusuk disekitarnya

saya benci,
sehingga suatu ketika saya harus menutupi hidung saat melewatinya

saya benci,
melihat pemuda sehat yang meminta belas kasih tanpa bekerja

saya benci,
mendapati seorang ibu dengan balita, kemudian membiarkan balitanya hilir mudik dan berlarian di jalanan

saya benci,
saat melihat pengamen yang memaksa meminta dengan menyentuh anggota tubuh dari penumpang angkutan umum untuk mendapatkan sekeping uang logam

saya benci,
menyimak pengamen menyanyikan lagu religi dikala ibadah sedang berlangsung

saya benci,
saat bulir-bulir jatuh ke bumi, tak lagi berkah malah menjadi musibah

saya benci,
melihat tanaman dan bunga di pembatas jalan yang disulap menjadi tumpukan sampah dan rongsokan

saya benci,
ketika melalui jalanan yang kembali rusak setelah beberapa hari yang lalu telah diperbaiki

dan saya benci,
ketikapun saya berceloteh tentang ini, saya tak lebih dari seorang pengecut yang tak dapat bertindak apapun.