Senin, 14 Juni 2010

I n t u i s i

Apa saya seorang pemarah? Menyebalkankah tingkah laku saya? Egoiskah sifat saya? Lalu kemudian masuk kedalam kategori yang membosankan?

Jika malam ini saya menengadahkan kepala, tidak hanya bintang yang saya cari, bukan kemewahan serta kesempurnaan malam yang akan saya miliki.

Saya hanya mencari satu paket yang bermakna, bukan kemudian serpihan itu menjadi bagian yang menyakitkan kemudian perlahan terlupakan atau terabaikan.

Dengan malam saya berbincang, dengan malam saya berbagi.
Dapatkah anda mengingatkan saya akan hal ini?
Demi malam di hari senin, dengan batas pemikiran yang saya miliki...

malam, 14 juni 2010

[safa annisaa]

Jumat, 04 Juni 2010

tragedi dihadang anak-anak jumat sore

Mungkin masih melekat sebuah peritiwa beberapa waktu yang lalu mengenai kejadian penyerangan oleh Israel di jalur gaza? Dimana tentara Israel menyerang kapal tim relawan. Kejadiannya dapat dikatakan tidak manusiawi, keji dan dapat dikatakan biadab. Kejadian ini terekam disejumlah media diberbagai Negara di dunia.

Adanya tragedi kemanusiaan, membuat anak-anak di lingkungan komplek saya melakukan aksi unjuk rasa keliling komplek dengan meneriakan berbagai celoteh bentuk protes terhadap Israel, dengan membawa berbagai alat bantu untuk melengkapi unjuk rasa, mereka mengelilingi komplek untuk menentang keras perlakuan Israel terhadap Palestina. Dengan memegang papan yang bertuliskan "Dukung Palestina Hancurkan Israel" dengan semangat keliling komplek (cuma dua puteran sih, kan klo tujuh balikan mah namanya Sa'i ya?! hhe)

Suatu kejadian yang unik pikir saya, ketika sekelompok anak-anak di bawah 12 tahun telah mampu peduli terhadap apa yang terjadi disalah satu bagian Negara di dunia, entah mendapat doktrin dari mana sampai mereka terbesit untuk melakukan aksi unjuk rasa kecil-kecilan. Ada suatu percakapan sederhana ketika saya hendak mengambil gambar mereka.

Saya : “Rio, mau di foto gak?”
Rio (anak sd kelas 5) : “buat apa ka? buat di koran ya?”
Saya : “pengen foto kegiatan kalian aja sore ini, ya ya ya?!”

Setelah itu dia memanggil rekan-rekannya yang sudah jauh melaju untuk berfoto bersama.

Rio (anak sd kelas 5) : “hey, hey temen-temen.. hayu kita mau di foto dulu, buat di masukin Koran!” ujar rio kepada rekan-rekannya.

Sementara saya terkekeh, Rio masih saja negosiasi dengan rekan lainnya, ada yang mau di foto juga ada yang menolak untuk diambil gambarnya dengan alasan gak mau jadi terkenal (haha kocak bgt ni bocah, gak mau famous, orang saya kan cuma iseng ambil gambar ajaa). Akhirnya mereka mau di foto juga. (Puji Syukurr..)



“yaaaa.. walau gak masuk Koran tapi saya publikasiin di blog sama di fesbuk deh! Hhe”