Senin, 22 Maret 2010

titik terndah itu datang kembali

Sedang berada di satu titik terendah. Sudah menjadi kebiasaan untuk saya menarik diri dari lingkungan.
Tahun ini sepertinya emosi saya labil, tidak seperti tahun lalu. Begitu penuh semangat, menggebu-gebu. Keadaan saat ini kontras dengan tahun lalu. Berada di titik terendah, membuat saya ingin menjauh dan melakukan apapun sendiri, mencoba tak memikirkan tetapi ‘noise’ itu tetap ada dan berwujud. Apakah ini control dari diri saya? Mengapa bisa hanya dalam waktu tiga hari saja, saya kembali pada titik ini. Seakan-akan saya ingin menyerah. Saat ini terlalu banyak yang saya khawatirkan, ingin rasanya berlari dan menarik diri, tetapi di mana letak tanggung jawab saya, di mana letak kebahagiaan saya bila saya berlari. Ya Tuhan, cukup rasanya menghukum saya dengan ini. Waktu yang tlah lalu merupakan mimpi buruk untuk saya, jangan lagi Engkau datangkan ‘noise’ ini kembali. Ampuni saya Tuhan, jika saya lalai, jangan menegur saya dengan cara seperti ini. Tuhan, saya selalu meyakini Engkau adalah Maha Kuasa, Maha Berkehendak, Maha Mengabulkandan masih ada 96 sifat lainnya, maka jauhkanlah ‘noise’ ini dari diri saya serta mudahkanlah jalan hidup saya. Amin. 

1 komentar:

  1. Nice.
    Kamu orang beruntung. karena, itu tandanya Tuhan sayang sama dirimu. Dan anggap saja, itu cobaan dan bukan musibah seperti yang kamu tulis.

    BalasHapus